Basidiomycota – Setelah sebelumnya ContohSoal.co.id telah memebahas bahan tentang Ascomycota Maka dipertemuan kali ini akan ContohSoal.co.id paparkan bahan perihal Basidiomycota secara lengkap mulai dari pengertian, habitat, teladan dan jamur golongannya. Untuk lebih jelasnya , yuk kita simak penjelasannya dibawah ini.
Pengertian Basidiomycota
Apa yang dimaksud dengan Basidiomycota? yaitu merupakan salah satu anggota kingdom fungi yang menghasilkan spora berbentuk kotak. Spora dari basidiomycota biasa disebut basidium.
Anggotanya bervariasi, ada yang uniseluler, serta ada yang multiseluler. Mereka sanggup bereproduksi secara seksual serta aseksual. Habitatnya sanggup ditemukan di perairan maupun daratan.
Dengan disebakan oleh variasi tersebut, maka sangat sulit untuk mengidentifikasikan karakteristik morfologi kelompok ini secara umum.
Biasanya organisme ini hidup sebagai aproba (pengurai) namun adajuga yang hidup di tanah, kawasan sampah dan batang kayu. Ada sekitar 25.000 Spesies basidiomycota yang sudah teridentifikasi.
Jenis-Jenis Jamur Basidiomycota
Volvariella Volvacea (Jamur merang)
Auricularia Polythrica (Jamur kuping)
Amanita Phalloides
Puccinia Graminis (jamur karat)
Contoh Basidiomycota
Pleurotus sp. (jamur tiram)
Jamur yang mempunayi kandungan asam folat yang tingggi. Biasanya jamur tiram dimanfaatkan sebagai vitamin sebab sanggup dijadikan sebagai pencegah banyak penyakit.
Amanita Phalloides
Jamur basidiomycota yang tampilannya menarik, namun mereka sangat beracun. Jamur tersebut hidup sebagai saprofit pada kotoran binatang ternak, biasanya berbentuk menyerupai payung.
Auricula Polythrica
Atau yang biasanya kita sebut jamur kuping, yakni jamur yang ditemukan pada kayu mati. Sesuai dengan namanya, badan buanya berbentuk menyerupai daun indera pendengaran serta bewarna kecoklatan. Jamur kuping sering dimanfaatkan sebagai sayuran sebab mempunyai rasa yang enak.
Reproduksi Basidiomycota
Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi secara aseksual terjadi diawali dibentuknya konidiospora. Konidia merupakan spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia.
Hifa haploid yang telah sampaumur akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada ujung konidiofor kemudian terbentuk spora. Kemudian spora itu akan diterbangkan oleh angin. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, niscaya konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid.
Reproduksi Seksual (Generatif)
- Reproduksi seksual terjadi dengan pertemuan antara hifa (+) serta hifa (-).
- Pertemuan tersebut akan menciptakan terjadinya proses plasmogami (larutnya dinding sel). Lalu inti dari salah satu hifa akan pindah masuk ke hifa yang lainnya.
- Proses tersebut menciptakan terbentuknya hifa dengan 2 inti haploid berpasangan biasa disebut dikariotik.
- Hifa diploid dikariotik kemudian akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik.
- Miselium ini pun tumbuh membentuk badan buah yang biasa disebut basidiokarp.
- Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi penyatuan 2 inti haploid dalam basidium menjadi diploid, Proses penyatuan ini biasa disebut kariogami.
- Basidium membentuk 4 tonjolan yang biasa disebut sterigma pada ujungnya.
- Inti diploid dalam basidium kemudian membelah secara meiosis menjadi 4 inti haploid (n).
- Lalu inti tersebut akan masuk ke salah satu tonjolan sterigma serta menjelma basidiospora.
- Bila basidiospora terlepas dari basidium serta jatuh pada kawasan yang sesuai, niscaya mereka akan tumbuh menjadi hifa gres yang haploi
Demikianlah bahan pembahasan kali ini mengenai Basidiomycota, biar artikel ini sanggup menjadi sumber tumpuan dan sanggup menginspirasi teman semua.
Artikel Lainnya :